Bejo adalah seorang bocah upilan (karena bocah ingusan
sudah terlalu mainstream), ia memiliki sahabat karib bernama Sapri, sebenernya
bukan sahabat-sahabat banget sih, Saprinya aja yang selalu deketin Bejo karena
Bejo selalu bawa duit jajan yang banyak dan bawa lamborghini tiap berangkat ke
sekolahannya, SD Negeri Doa Ibu. Iya, semenjak SD si Bejo udah bawa lambo
makanya si Sapri nempel terus kayak upil.
Merasa selalu dimanfaatkan oleh Sapri, Bejo mulai menjauh
dari Sapri perlahan tapi pasti, menurutnya Sapri membawa dampak negatif bagi
kehidupannya, karena ajakan Sapri, Bejo jadi gak pernah tidur siang, sering
melewatkan serial kartun Chibi Maruko Chan setiap pagi, dan sering maen ke
diskotik. Maka dari itu Bejo berharap agar bisa menjauh dari Sapri, dia
selalu berdoa agar tidak memiliki teman yang terlalu dekat, karena bagi Bejo
bakal ga enak nolak ajakan dari teman yang terlalu dekat, meskipun ajakan itu
cenderung bersifat negatif. Bejo orangnya emang ga enakan.
Hari silih berganti, tahun demi tahun telah berlalu, kini Bejo
sudah duduk di bangku kuliah dan sudah lama terlepas dari belenggu si Sapri,
kali ini ia sangat berhati-hati untuk menjalin hubungan dengan seseorang,
bahkan ia tak memiliki satu teman pun yang ingat hari ulang tahunnya kecuali
temen alay yang ada di facebooknya. Ia mulai membenci perayaan ulang tahun,
karena baginya perayaan ulang tahun adalah perbuatan satanisme, bernyanyi
sambil mengelilingi suatu objek (kue tart) yang telah dinyalakan api diatasnya,
setelah api padam barulah pisau memotong objek tersebut, sangat mirip dengan
ritual pengorbanan terhadap setan, pikirnya.
Tapi hal itu tentu bukan alasan yang sebenarnya, ia hanya membenci
hari ulang tahun, karena tak ada satupun orang yang mengingat hari ulang
tahunnya, orang tuanya sibuk bekerja, dan ia pun tak memiliki sahabat, ataupun
pacar. Hari-harinya dilewati dengan notifikasi handphone yang sepi,
sekalinya ada notif, cuma sms dari operator yang isinya ngingetin untuk isi
ulang pulsa. Iya, Bejo ga pernah ngisi pulsa, karena ga ada yang bisa dihubungi.
Hati Bejo rapuh, tapi dihadapan teman-temannya (yang hanya sekedar
kenal) ia berlagak tangguh, ia pun sering melontarkan candaan-candaan saat
berada disekitar teman-temannya, hal itu semata-mata ia lakukan demi membunuh perasaan
sepi dan kosong di dalam hatinya, menciptakan kesan bahwa dirinya adalah orang
yang tak butuh bantuan, padahal ia membutuhkan sebuah pelukan.
Sampai akhirnya wanita itu datang, wanita yang
mengingatkannya dengan tokoh kartun favoritnya semasa kecil dulu, wanita yang
membawa warna dan semangat baru bagi kehidupannya, dan menjadi satu-satunya wanita
yang selalu ia “Like” postingan instagramnya. Ia tak tahu kapan ia mulai jatuh
hati, kapan ia mulai mengagumi, dan kapan ia mulai membuka hati. Setiap hari,
ia tak bisa berhenti untuk memikirkan wanita itu dan sial baginya, dia bisa
memilih siapa yang akan menjadi kekasihnya kelak, tapi dia tak bisa memilih
kepada siapa dia jatuh cinta. Ia merasa telah jatuh cinta kepada wanita itu.
Suatu ketika wanita itu datang kepada Bejo untuk meminta
sebuah bantuan, membantunya untuk menyelesaikan tugas kuliah yang tak bisa dilakukan
sendiri oleh seorang wanita, dari sekian banyak teman, Bejo yang dianggap
lebih berkompeten di bidang mata kuliah tersebut. Setelah bernegosiasi, Bejo
bersedia membantu dengan satu permintaan yang tak ia sebutkan, wanita itu menyepakatinya, tentu saja
setelah Bejo menyelesaikan pekerjaannya. Sebenarnya Bejo bersedia membantu
karena wanita tersebut mengingatkannya dengan tokoh kartun favoritnya semasa
kecil dulu.
Singkat cerita, Bejo telah menyelesaikan pekerjaannya dan
wanita itu terlihat cukup puas dengan hasil yang diberikan Bejo, wanita itu
berterimakasih kepada Bejo karena telah membantunya dalam mengerjakan tugas
kuliah, dan ia pun ingin menepati janjinya dan bertanya tentang sebuah
permintaan yang Bejo inginkan kepada dirinya. Bejo pun langsung memberi sepucuk
surat yang hanya berisi sebuah tanggal.
“Aku ingin kau mengingat hari ulang tahunku...”
4 komentar
Sedih yaaaa :') saking kesepiannya
ReplyDeleteMana ini lanjutannya..
ReplyDeleteMiris amat Bejo..
Ngena nih, awal-awalnya emang kampret, ditambah nama karakternya yang bikin makin kampret, tapi endingnya cakep. Salut \m/
ReplyDeleteBejo ini.... lo bukan sih? *kabur naik gojek*
ReplyDeletePlease leave a comment ..