Agar Tetap Waras


Well, udah lama juga ga nulis di blog ini. Kesibukan sebagai mahasiswa tingkat akhir yang lagi skripsian dan sebagai buruh desain yang sedang mencari sesuap Iphone X, membuat gue melalaikan nulis di blog yang domainnya udah gue bayar 150rb pertahun ini, huhuhu.

Padahal kalo dipikir-pikir, ada banyak bahan yang bisa gue jadiin tulisan di blog malang ini, tapi apa daya ga ada waktu luang, kalo pun ada itu juga dipake buat nyetrekin mejikom pas mau masak nasi, huhuhu. Kayak kata Iwan Fals, yang namanya “waktu” itu emang sombong.



*back to the topic*

Sebagai buruh desain yang hampir tiap hari berkutat sama yang namanya warna, font, layout, dan lain sebagainya, menjadikan gue sebagai orang yang melihat segala sesuatu itu dari segi estetikanya. Kayak misalnya sekarang lagi musimnya caleg dan auto banyak baliho juga spanduk muka caleg satu dan lainnya, kadang caleg lokal ini nyerahin masalah desain ke percetakan bukan ke ahenxi, dan mungkin yang namanya percetakan itu mau cepet dan hasilnya asal jadi, ditambah si caleg lokal yang maen acc aja yang penting ada mukanya dia, dan voila! Jadilah spanduk caleg yang mengotori keindahan kota tercintah!!

Setiap kali keluar rumah gue kayak bisa ngeliat setan, ada aja yang menurut gue yang desainnya kurang pas, mulai dari font-nya yang norak, sampe layoutnya yang ga jelas, pokoknya banyak dah. Di dalem kamar udah stress sama yang namanya skripsi, pas mau keluar rumah juga stress gara-gara polusi visual dari spanduk-spanduk caleg terkutuk, huhuhu. Makanya itu gue kembali nulis di blog ini agar tetap waras.

Gak cuma desain secara estetika, secara fungsi pun ga luput dari kritikan sifat sok perfeksionis gue ini. Kayak misalnya beberapa waktu lalu gue nginep di tempat Bupati Musi Banyuasin (4 jam dari Palembang) karena sebuah acara. disana gue dan temen gue difasilitasi fasilitas rakyat, kayak AC kamar punya rakyat, air kamar mandi dari uang rakyat, sampe kemana-mana dikawal sama patwal yang gue yakin bensinnya dari duit rakyat, disitu gue ngerasa jadi pejabat.

Di tengah kemewahan itu, slot kunci kamar mandi yang ada di dalem kamarnya gak pas, jadi pintu kamar mandinya ga bisa dikunci. Waktu itu gue kesel dan ngomel-ngomel ke temen satu kamar gue.

“Ini gimana sih, desainernya masang slot kunci ga bener!”

“Hah desainer? Tukang pintu kali broooo!”


Yak, tenggelam ke dalam dunia desain-mendesain menjadikan gue beranggapan kalo semua di dunia ini adalah sebuah desain yang punya desainernya masing-masing. Manusia aja di-desain untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain, itu kenapa di dalem Al Quran perintah sholat selalu dibarengi dengan perintah membayar zakat, Habluminallah Wa Habluminannas #DakwahColongan

0 komentar