3 Skill Dasar Freelancer


Lima belas tahun yang lalu kalo kita ditanya pengen jadi apa, jawabannya ga jauh-jauh dari; dokter, pilot, dan power rangers, karena referensi kita untuk sebuah profesi keren pada jaman itu cukup terbatas. Makin kesini pekerjaan mulai macem-macem, ada profesi yang namanya pilot drone, ada juga atlet e-sport sampe atlet yoyo, iya! YOYO.

Sebagian besar profesi baru bisa kita kategorikan sebagai freelancer karena punya penghasilan yang ga tetap tiap bulannya, tapi walopun penghasilannya ga tetap, seorang freelancer rata-rata penghasilannya bisa lebih besar dari karyawan pada umumnya, ini yang kita sebut skema opportunity cost.

Bekerja di distrik modern di sebuah tower lantai sekian sambil pake ID Card perusahaan startup kekinian sambil nenteng tumblr Starbucks memanglah keren, tapi bekerja di sebuah kamar kotel berbintang di Maldives dengan waktu kerja yang kita atur sendiri sambil ongkang-ongkang kaki jauh lebih keren hahaha.

Masalahnya, justru profesi freelancer disini masih dikaitkan sama seorang yang jobless, yang mengisi waktu kekosongan mereka sembari menunggu panggilan interview kerja. Mereka ga yakin menjadi freelancer bisa menghidupi, bisa beli ini-itu, atau bisa meyakinkan calon mertua, uhuk.

Gue pribadi mulai menjadi freelancer sekitar 3 tahun yang lalu, sempet kerja jadi budak korporet lalu resign dan sekarang mengandalkan freelance sebagai sumber pemasukan, dan alhamdulillah cukup aman-aman aja. Malahan gue ngerasa kalo menjadi freelancer jauh lebih baik dibanding jadi karyawan kalo kita bener-bener disiplin sama apa yang kita kerjain.

Mungkin gue belom nyampe ke tahap bisa kerja di kamar hotel berbintang di Maldives, tapi gue pengen share sedikit tips tentang skill dasar yang wajib dikuasai kalo kalian mau fokus di dunia freelancer, biar bisa lebih pede secara finansial dan pede dihadapan calon mertua, uhuk.


Time Management Skill

Menjadi freelancer artinya punya kuasa penuh atas waktu yang kalian punya, ga ada jam kerja, ga ada bos, ga ada peraturan dari kantor. Musuh utama kita disini adalah waktu luang dan menunda-nunda. Bahkan sampe sekarang gue masih suka terjebak sama perangkap ini, pagi-pagi niatnya nonton yutub bentar sebelum mulai kerja tapi tau-tau udah jam makan siang aja.

Dari apa yang gue baca, takaran yang sehat untuk manusia dalam menjalani kehidupan itu adalah 8 jam kerja, 8 jam melakukan hal yang bikin lo hepi, dan 8 jam lagi istirahat, jadi totalnya adalah 24 jam. Karena pekerjaan gue adalah menggambar dan itu pula yang bikin gue hepi, alhasil gue bisa kerja sampe 16 jam.

Tapi kalo kita ga punya time management skill yang baik, kita bakal terlena buat scroll tiktok, instagram, atau nonton yutub seharian karena kita merasa punya banyak waktu dan ngerasa kalo pekerjaan kita itu gampang banget dan bisa cepet kelar.

Pelari jatuh karena kerikil yang kecil, bukan batu yang besar.” - Lupa quote siapa.

Tips gue untuk kalian yang kesulitan mengatur waktu karena gampang ke-distract sama HP atau sosmed, kalian bisa pake sistem 1 jam kerja dan 10 menit buka sosmed, jadi kalian kudu fokus 1 jam ngerjain pekerjaan kalian tanpa buka HP, dan kalo udah 1 jam kalian boleh buka HP atau sosmed dan itu pun cuman 10 menit aja terus lanjut kerja lagi. Seenggaknya itu works di gue, dan gue bisa sampe seharian ga buka HP karena udah terbiasa.


Mood Raising Skill

Rata-rata freelancer bekerja dengan hati mereka, dan suasana hati adalah hal krusial dalam berkarya, hahaha. Penulis, illustrator, musisi, sampe content creator butuh yang namanya mood yang oke biar bisa bikin karya yang oke juga.

Masalah finansial, masalah sama pasangan, sampe sekedar burnout bisa ngerusak mood dan bikin ga produktif seharian, kalo ga cepet-cepet diatasi, kita bisa kehilangan kredibilitas yang mempengaruhi kepercayaan klien terhadap profesi kita dan berujung menurunnya jumlah pemasukan.

Masalah mood memang sangat complicated, maka bersukurlah kalian yang bisa kerja tanpa dipengaruhi oleh yang namanya mood. Buat kalian yang gampang mood-swing dan itu ngaruh banget sama produktivitas kalian, saran gue, teruslah berlatih membangkitkan mood. Bisa dimulai dari makan makanan yang kita suka, denger lagu yang bikin kita nyanyi-nyanyi sendiri kayak orang gila, sampe nonton film yang bisa bikin kita terhibur dan balikin mood positif itu lagi.

Amatir menunggu mood, professional menciptakan mood” - Lupa juga quote siapa.

Gue cukup sering ngebahas tentang masalah mood di blog ini, mood yang jelek suka gue analogikan sebagai Dementor di film Harry Potter (makhluk jahat yang suka menghisap kenangan bahagia manusia dan bikin korbannya ga punya kebahagiaan) nah, Dementor cuma bisa dikalahin pake mantra Patronus, caranya, cukup pikirin hal-hal yang bikin kita seneng dan teriak “EXPECTO PATRONUM!”, jadi kita sebagai freelancer juga wajib punya mantra Patronus kita sendiri buat ngalahin Dementor di hidup kita, hahaha.


Basic Financial Skill

Skill terakhir adalah skill memahami bagaimana uang bekerja. Menurut gue, selagi kita bukan seorang PNS, kita wajib punya pengetahuan dasar soal makro dan mikro ekonomi. Gue pribadi lulusan sarjana Ilmu Komunikasi, tapi gue juga ngerasa harus belajar ilmu-ilmu lain yang berguna untuk kehidupan kita di masa yang akan datang; kayak ilmu ekonomi, hukum, dan fisika nuklir hahaha.

Basic financial skill mengajarkan kita bagaimana cara menyimpan, menginvestasikan, dan ga norak sama yang namanya uang. Berapa banyak freelancer di luar sana yang penghasilan perbulannya 50 juta ke atas tapi ga punya dana pensiun, dana darurat, sampe asuransi pendidikan anak.

Kalo kalian percaya konsep dunia itu seperti roda berputar (ga selamanya kita berada di puncak dan ga selamanya kita berada di bawah), basic financial skill ini membantu kita untuk memperlama posisi kita ketika sedang berada “di puncak” dan mempercepat rotasi ketika kita lagi ada “di bawah”.

Kalian bisa belajar tentang bagaimana uang bekerja di channel youtube sampe konten-konten tiktok yang ngebahas tentang ini, di jaman sekarang yang namanya informasi itu gampang banget buat diakses asal kita mau belajar dan keep curious.

Well, kayaknya cukup sekian dulu postingan blog kali ini. Sebenernya masih banyak skill yang wajib kalian kuasai ketika pengen fokus berkarir secara professional sebagai freelancer, tapi gue bahas 3 dulu, next time kita lanjut lagi, hahaha.

Buat yang mau nambahin skill apa aja yang perlu dikuasai untuk menjadi freelancer bisa komen di comment box atau diskusi lewat DM instagram atau twitter.

Until next time, stay safe, stay healthy, pipis love and gaul!

Semangat mencari cuan!




0 komentar

Please leave a comment ..